Kisah Rasulullah SAW yang berbicara dengan seekor lebah

Bismillahirrahmanirrahiim...

Salam dan shalawat semoga selalu tercurah kepada junjungan kami baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga beliau yang suci, serta sahabat beliau yang terpilih. 

Begitu banyak kisah tentang manusia pilihan Allah SWT yang selalu mengandung hikmah bagi manusia yang berfikir. Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi yang bisa berbicara dengan binatang adalah nabi Sulaiman. Kali ini saya akan menceritakan kembali dialog antara Rasulullah SAW dan seekor lebah. Jadi, Rasulullah SAW pun dianugerahi Allah SWT kemampuan untuk berbicara dengan binatang. 

"Suatu saat Rasulullah SAW sedang duduk bersama Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA di kebun.

Di atas kepala mereka ada lebah yang berisik mengeluarkan suara khasnya..

Mendengarnya Rasul tersenyum & bertanya pada Sayyidina Ali :

“Wahai Ali, tahukah engkau apa yang dikatakan lebah ini?”

Sang Lebah berkata kepadaku :

“Wahai Rasulullah SAW, aku telah sisipkan sedikit madu untukmu. Aku ingin hari ini engkau menjadi tamuku. Perintahkan Ali untuk mengambil madu itu ditempatnya.”

“Wahai Ali, ambillah madu itu. Lebah ini ingin kita menjadi tamunya hari ini”

Kemudian Rasulullah bertanya pada lebah :

“Kau menghinggapi bermacam bunga, tapi mengapa madu yang kau hasilkan begitu manis dan berkhasiat”



Lebah itu menjawab :

“Ya Rasulullah, setiap kami mendekati bunga, Allah SWT mengilhamkan pada kami untuk bersholawat kepadamu. Dan kerana sholawat itu, terjadilah apa yg terjadi pada madu yang kami keluarkan.”

Subhanallah..!!!

Segala sesuatu yang berhubungan dengan Rasulullah SAW akan berubah menjadi indah.

Binatang saja merasakan keajaiban bersolawat kepada Nabi SAW.... Akankah umatnya tidak mendapat keajaiban di dunia? dengan sering bersholawat kepada Hadhrotur Rosul SAW..?

اللهم صل ۈسَلّمْ علے سيدنـا و حبيبنـا و شفيعنـا و قرة أعيننـا و مولانـا محمد وعلے آلـہ وصحبـہ وسلم


Sholat atas dasar cinta, bukan sekedar menghamba

Bismillahirrahmanirrahiim

Selamat hari raya Idul Fitri 1440 H, semoga lebaran kali ini sudah bener-bener siap  jadi menantu *eh. Intinya maaf lahir dan batin buat semua dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Sebagai manusia biasa tentunya kita tak pernah luput dari salah, bahkan bisa dibilang setiap detik selalu saja ada tutur kata yang disesali (ini berlaku buat gue kali ya, entah buat kalian).
Nah, jadikan moment Idul Fitri sebagai momentum untuk mengajukan permohonan maaf kepada orang-orang yang mungkin pernah tersakiti karena tutur kata dan perbuatan kita. Tidak perlu berpuitisasi atau berpanjang lebar hanya untuk sebuah kata maaf, cukup dengan hati yng tulus dan berniat untuk tidak mengulanginya lagi. Just it😊

Ramadhan juga baru dua hari berlalu, hari ini udah memasuki 2 Syawal 1440 H menurut penanggalan pemerintah, karena sudah ada beberapa jamaah di Arab Saudi yang sudah lebih dulu sholat Idul Fitri. Koq beda? Sebenarnya beda itu sudah biasa banget lho di Indonesia, tapi yang membedakan itu justru kita harusnya saling menghargai satu dengan yang lain. Akan lebih baik juga jika menggenapkan puasa menjadi 30 hari, tapi wallahu'alam bis showwab, yang penting tidak merasa benar dan menyalahkan yang berbeda dengan kita.
Well, intronya lumayan panjang ya, hehe. Okay kita ke part kenapa saya sampai menuliskan tema “Sholat atas dasar Cinta, bukan sekedar menghamba”. 
Sebagaimana Sholat yang merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim, didalam setiap gerakan sholat mengandung makna-makna ruhaniah dan batiniah yang berguna bagi kesehatan. Mungkin kalian pernah membaca artikel tentang seorang Dokter dari Amerika yang sampai menjadi muallaf karena menemukan bahwa salah satu gerakan shalat yaitu sujud, membuat aliran darah ke otak menjadi lancar. Dan masih banyak gerakan sholat yang lain yang mengandung hikmah untuk kesehatan manusia, bukannya sudah pernah saya tulis, waktu sholat pun ada hubungannya dengan kesehatan.

Baca juga ini : Makna Di balik Perubahan Warna Langit ketika waktu sholat tiba

Bukankah sudah jelas tercantum didalam Alqur’an bahwa, manusia, jin diciptakan Allah untuk menyembah Allah semata?


Foto ini saya take sewaktu umroh Januari 2019, sekitar pukul 03:00 waktu sholat lail.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Sholat adalah kewajiban kita sebagai umat muslim, tidak dapat kita pungkiri, jadwal sholat yang sehari semalam yang hanya 5 (lima) waktu terkadang masih tidak sempurna. Bahkan mungkin masih ada yang bolong? Nah siapa yang biasa kayak gini? Gak usah ngacungin jempol, Allah Maha Tahu koq😊
Terus Shalat karena cinta itu seperti apa? 
Sholat karena cinta ini versi saya ya. Jujur, saya masih sering kalau jadwal adzan dan sedang megangin Hp bisa menunda waktu sholat, padahal adzan itu bukan sekedar panggilan sholat atau reminder waktu sholat semata, adzan itu juga bisa berarti seruan kemenangan?
Pasti netizen nanya lagi nih, emang lagi ikut lomba apa pake kata menang segala? Hehe.
That’s the point sebenarnya, bukankah dalam Surat Al Baqarah ayat 148 

 ﻭَﻟِﻜُﻞٍّ ﻭِﺟْﻬَﺔٌ ﻫُﻮَ ﻣُﻮَﻟِّﻴﻬَﺎ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒِﻘُﻮﺍْ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﻳَﺄْﺕِ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ

Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al- Baqarah : 148 )

Fastabiqul Khairat yang artinya 'berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan’, nah sudah paham bukan? Hakikat dari sebuah perlombaan adalah mencari pemenang.

Hayyalal falah (salah satu seruan dalam adzan) yang artinya, marilah kita menuju kemenangan. Karena kemenangan yang hakiki adalah meredam ego, menahan nafsu untuk meninggalkan segala kegiatan duniawi untuk sejenak membasahi wajah dengan wudhu, menghamba pada Sang Maha Pencipta, Sang Maha Kasih...
Sampai sini gimana perasaaan kalian? Semoga maksud saya sampai dihati kalian ya, dan bukan berarti saya juga sudah menjadi seperti apa yang saya tulis, tidak, tapi insya Allah saya akan berusaha, dan mari sama-sama kita menjadikan ‘Shalat itu karena Cinta’.

Foto ini diambil juga pada waktu yang sama dari foto yang I. Masya Allah


Sholat secara dhohir adalah kegiatan yang hanya dilakukan berulang-ulang. Akan tetapi pada hakikatnya semakin khusyuk melakukannya ( atau atas dasar Cinta) maka akan semakin menuju derajat tertinggi. Kalau dianalogikan, seperti halnya orang yang menggali sumur. Secara dhohir (atau secara lahiriah) kegiatan menggali adalah kegiatan yang hanya diulang-ulang, akan tetapi pada hakikatnya setiap kali menggali maka kamu akan menuju tempat yang lebih dalam dan selangkah lebih dekat ke sumber air. Jadi setiap kali melakukan sholat dengan khusyuk maka selangkah menuju derajat yang lebih tinggi, selangkah menuju iman yang lebih dalam. 


Nah guys, sampai sini ada pertanyaan? Kalau masih ada saya akan sangat berterima kasih jika kalian mau meninggalkan komentar dan pertanyaan seputar yang sudah saya tulis ini. Bukan berarti menulis ini saya sudah menjadi orang yang benar ya guys, tidak sama sekali, saya juga hanya pembelajar, karena ilmu Allah sangatlah luas dan tidak terbatas. Dan kalian tahu? Kalian akan semakin jatuh cinta kepada ilmu jika kalian mau mencarinya, tapi perlu digaris bawahi, carilah ilmu yang benar, dan dengan guru yang tepat, semoga kita semua menjadi pencari ilmu-ilmu Allah dan membaginya untuk kebaikan semua umat manusia, 
Amiin...

Allahumma sholli’ala Muhammad wa Ali Muhammad
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut